Jual Starter Nata (Acetobacter xylinum)
Telp. 087731375234
Proses Produksi Nata De Coco
1.
Siapkan nampan yang akan
digunakan dan telah disterilkan terlebih dulu dengan dijemur hingga kering.
Kemudian nampan tersebut ditutup koran dan diikat dengan tali karet ban dan
disusun pada rak-rak, bisa ditumpuk 5 sampai 7 nampan.
2.
Air kelapa yang akan
digunakan disaring dengan menggunakan saringan untuk memisahkan kontaminan
berupa material fisik.
3.
Masukan air kelapa
sebanyak 50 liter ke dalam panci.
4.
Rebus air kelapa sampai
mendidih. Buang busa yang terbentuk selama pemanasan.
5.
Setelah mendidih
tambahkan bahan-bahan pembantu gula pasir, ZA (ammonium sulfat food grade),
dan terakhir asam cuka pekat sampai larutan mencapai keasaman pH 3-4.
6.
Kemudian larutan tersebut
dalam keadaan panas dituangkan ke dalam nampan yang telah disterilkan dan telah
ditutup koran diikat tali karet ban.
7.
Setelah media air kelapa
dingin (suhu kamar) kira-kira 7 jam, ditambahkan stater Acetobacter xylinum
sebanyak 120 ml untuk tiap nampan yang berisi 1,2 liter larutan dan wadah
ditutup kembali dengan koran. Inkubasi dilakukan selama 7-8 hari dalam ruangan
yang telah dikondisikan suhu, kelembaban dan kebersihan lingkungannya. Ruang
fermentasi diusahakan tertutup, kering dan tidak ada aktivitas orang lalu
lalang. Pada saat inkubasi inilah terjadi proses fermentasi, yaitu terbentuknya
lapisan nata dipermukaan media larutan.
8.
Setelah proses inkubasi
selama 7-8 hari, kemudian dilakukan pemanenan. Ketebalan nata dapat mencapai
1-1,5 cm. Dalam kondisi normal fermentasi selama 8 hari sudah mencapai
ketebalan yang dimaksud. Nata lempeng dipisahkan dari nampan ditampung
sementara dengan menggunakan ember. Media yang tidak jadi atau atau berjamur
dipisahkan langsung dengan menggunakan wadah yang berbeda. Cairan nata yang
tidak jadi dan tercemar jamur segera dibuang jauh dari ruang fermentasi.
9.
Sortasi atau pemisahan
nata berdasarkan kualitas. Sortasi dilakukan sebelum lembaran nata tersebut
dimasukan dalam wadah penampungan. Jangan mencampurkan nata yang bagus dengan
yang jelek. Nata yang terkontaminsasi dengan jamur, berlubang, tipis dipisahkan
sendiri. Nata yang terkontaminasi jamur dapat menjalar mengkontaminasi lebih
luas. Lapisan tipis yang terdapat di lembaran nata selanjutnya dibersihkan
dengan cara mengerok atau menggosok dengan kertas koran.
10.
Penyimpanan nata dalam
bak atau drum plastik dengan menambahkan air kurang lebih 20% volume bak atau
drum plastik tersebut. Selama penyimpanan hindari terkena cahaya matahari
secara langsung, terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya, kekurangan air.
Dan harus sering melakukan penggantian air agar nata tetap baik. Kerusakan yang
sering terjadi selama penyimpanan dalam bak penampungan adalah nata berlubang,
nata mudah sobek, berjamur dan berubah warna menjadi kemerahan, bau busuk dan
nata hancur menjadi air kembali. Nata yang tidak terendam selama penyimpanan,
pada permukaannya ditumbuhi jamur dan akan menyebabkan kebusukan.
0 komentar:
Posting Komentar